Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo adalah salah satu lembaga pendidikan pesantren dari beberapa pondok pesantren yang berdiri dan berlokasi di daerah Wonosobo di jalan Dieng, Bugangan Utara, Kelurahan Kalianget Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo. Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo ini di bangun di atas tanah seluas + 1200M2 .
Adapun batas-batas wilayah secara geografis adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Jalan Lurah Sudarto
Sebelah Selatan : Jalan Kampung
Sebelah Timur : RumahBapakWarga
Sebelah Barat : Pekarangan milik warga
Adapun komplek Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo terdiri dari perumahan Kyai, kantor, kamar tamu, asrama santri, mushollaatau aula, perpustakaan, dapur, tempa tmenjemur, kamarmandi, tempat parkir yang kesemuanya itu berada dalam satu komplek yang dinamakan Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo
Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo
Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo berawal dari kenyataan mengenai urgensinya lembaga pendidikan Islam itu sendiri, serta banyaknya santri yang ingin mengaji dan belajar kepada beliau Bapak KH. Abdul Rokhman.. Dalam rangka menyebarkan dan mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam, maka dibangunlah “pondok pesantren” untuk menyiapkan tempat belajar dan tempat mengaji bagi masyarakat yang menginginkannya, yang sampai sekarang eksistensinya diakui masyarakat Bugangan.
Di samping keinginan Bapak KH. Abdul Rokhman Alh dalam mendidirikan Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo dengan latar belakang diatas, juga atas dorongan dan anjuran oleh beberapa tokoh. Pendirian Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo dimulai dirintis pada bulan Juni tahun 2007 M. Adapun para tokoh pendirinya sebagai berikut:
- Chabibullah Idris
- Abdul Rochman Alh M.M
- Ilham Yusuf Makrifat Kebumen
- Dr. Arifin Siddiq, Alh M.Pd.I
- Beberapa tokoh yang lain
Tujuan didirikannya Pondok Pesantren Nurun ‘Alannur Bugangan, Wonosobo adalah:
- Mendidik dan membina santri untuk berperilaku dengan akhlakul karimah.
- Membekali santri dengan ilmu agama (Fiqih Hadits dan lain-lain), karena santri akan terjun dalam masyarakat yang tidak lepas dari masalah-masalah agama dan masalah-masalah sosial.
- Melatih santri untuk hidup bermasyarakat.
- Melatih santri untuk menjalankan syari’at agama.